Kecurangan karyawan di tempat usaha seperti barbershop atau salon memang sering kali tidak terlihat secara kasat mata. Mulai dari pencatatan omzet yang tidak akurat, manipulasi jam kerja, hingga pembagian komisi yang tidak jelas semua ini bisa menggerogoti keuntungan bisnis secara perlahan. Inilah yang dialami oleh Hendra, pemilik Borcelle Barber di Bekasi.
Selama bertahun-tahun, Hendra merasa ada yang tidak beres dengan laporan keuangan dan performa stafnya. Omzet bulanan sering tidak sesuai dengan jumlah pelanggan yang datang. Beberapa pelanggan bahkan mengeluhkan biaya yang lebih tinggi dari yang seharusnya. Selain itu, ada ketidakcocokan antara jam kerja yang dicatat oleh staf dengan kenyataan di lapangan.
Masalah yang dihadapi Hendra antara lain pencatatan omzet yang tidak akurat, di mana staf kadang mencatat pembayaran pelanggan lebih rendah atau bahkan tidak mencatat sama sekali. Ada juga manipulasi jam kerja, di mana beberapa karyawan mencatat jam kerja lebih lama dari yang sebenarnya. Pembagian komisi yang tidak jelas juga sering menimbulkan perselisihan di antara staf. Semua transaksi dan absensi yang dicatat secara manual di buku atau spreadsheet membuat semuanya rentan terhadap kesalahan atau manipulasi.
Hendra merasa frustrasi karena ia tidak ingin menuduh stafnya secara langsung, tetapi ia tahu ada yang tidak beres. Ia membutuhkan sistem yang bisa mengawasi tanpa harus mengawasi secara langsung.
Setelah mencari solusi, Hendra akhirnya menemukan Broky, sebuah aplikasi manajemen barbershop yang menawarkan laporan real-time, pembayaran otomatis, dan absensi digital. Dalam waktu singkat, Broky membantu mengubah cara Borcelle Barber beroperasi dan mengungkap kecurangan yang selama ini tersembunyi.
Dengan Broky, setiap transaksi langsung tercatat di sistem. Pelanggan membayar melalui kasir digital, dan uang masuk langsung ke laporan keuangan. Tidak ada lagi celah untuk memanipulasi pembayaran. Hendra sekarang bisa melihat omzet harian langsung dari ponselnya tanpa harus khawatir ada yang “hilang” di tengah jalan.
Staf harus check-in dan check-out melalui aplikasi, sehingga jam kerja mereka tercatat secara otomatis. Hendra bahkan bisa melihat lokasi check-in staf untuk memastikan mereka benar-benar hadir di toko. Dengan sistem payroll otomatis, komisi staf dihitung berdasarkan transaksi yang tercatat di sistem, sehingga tidak ada lagi perdebatan soal pembagian hasil.
Hendra sekarang bisa melihat laporan omzet, pengeluaran, dan profit secara real-time. Semua data tersimpan di cloud, sehingga tidak bisa diubah sembarangan. Ia tidak perlu lagi percaya begitu saja pada catatan staf, karena sekarang ia memiliki bukti digital yang tidak bisa dipalsukan.
Dalam tiga bulan pertama menggunakan Broky, Borcelle Barber mengalami perubahan signifikan. Omzet meningkat 30% karena tidak ada lagi pembayaran yang “hilang” atau dicatat lebih rendah. Kecurangan absensi berkurang drastis berkat sistem absensi digital yang akurat. Staf juga menjadi lebih disiplin karena mereka tahu semua aktivitas tercatat secara transparan. Yang paling penting, kepercayaan antara pemilik dan staf membaik karena tidak ada lagi ketidakjelasan soal gaji dan komisi.
Kisah Borcelle Barber menunjukkan bahwa kecurangan sering terjadi bukan karena staf jahat, tetapi karena sistem yang memberi celah. Dengan menggunakan sistem manajemen yang transparan dan otomatis, pemilik bisnis bisa mengurangi kecurangan tanpa harus saling curiga, meningkatkan omzet karena semua transaksi tercatat dengan akurat, membangun kepercayaan antara pemilik dan staf, serta menghemat waktu karena tidak perlu lagi memeriksa catatan manual.
Jika Anda juga merasa ada yang tidak beres dengan laporan keuangan atau performa staf di barbershop atau salon Anda, mungkin saatnya untuk mencoba sistem yang lebih transparan. Broky menawarkan uji coba gratis selama 7 hari, sehingga Anda bisa melihat sendiri bagaimana sistem ini bekerja untuk bisnis Anda.
