Di era digital ini, masih banyak pemilik barbershop dan salon yang bergantung pada kasir manual atau aplikasi kasir umum yang cenderung rumit dan mahal. Padahal, dengan sistem yang tepat, mereka bisa menekan biaya operasional sekaligus menghemat waktu staf tanpa menambah beban kerja. Hal ini dialami langsung oleh Rizky, pemilik Fade & Co di Surabaya. Setelah beralih menggunakan Broky, ia berhasil memangkas pengeluaran sekaligus membuat operasional lebih efisien.
Sebelum menggunakan Broky, Rizky mengandalkan aplikasi kasir umum yang mengharuskan staf menjalani pelatihan khusus. Karena cukup rumit, ia bahkan terpaksa menyewa kasir tambahan hanya untuk mengurus pembayaran. Kondisi ini tidak hanya menambah biaya gaji, tapi juga memperlambat pelayanan. Pelanggan harus antre dua kali: sekali untuk potong rambut, lalu sekali lagi hanya untuk melakukan pembayaran. Rizky sempat mencoba Moka POS, aplikasi kasir populer di Indonesia, namun ia merasa biayanya terlalu tinggi untuk ukuran barbershop kecil. Fitur memang lengkap, tetapi sistemnya terlalu kompleks bagi staf barber yang lebih terbiasa memegang clipper daripada mengutak-atik software. “Kadang pelanggan sampai bercanda, potong rambutnya sebentar, tapi bayarnya lama,” kata Rizky sambil tertawa.
Ketika membandingkan biaya, perbedaannya cukup mencolok. Moka POS mematok biaya Rp299.000 per bulan atau sekitar Rp3.588.000 per tahun untuk paket dasar, belum termasuk kebutuhan kasir tambahan yang tentu menambah gaji bulanan. Di sisi lain, Broky hanya memerlukan biaya Rp50.000 per bulan atau Rp500.000 per tahun, tanpa perlu kasir tambahan dan tanpa pelatihan yang ribet. Lebih dari itu, Broky memang dirancang khusus untuk barbershop dan salon, lengkap dengan fitur antrian TV dan payroll otomatis yang tidak dimiliki aplikasi kasir umum.
Berikut gambaran perbandingan biaya antara Broky dan kompetitornya (M):
| Fitur | Broky | Kompetitor (M) |
| Biaya Bulanan | Rp50.000 | Rp299.000 |
| Gaji Kasir | Tidak diperlukan | Rp3.000.000 |
| Pelatihan Staf | Mudah, tidak perlu pelatihan lama | Membutuhkan pelatihan khusus |
| Fitur Khusus Salon | Ada (antrian TV, payroll otomatis) | Tidak ada (hanya kasir umum) |
| Total/Bulan | Rp50.000 | Rp3.299.000 |
Broky juga membuat semua proses lebih sederhana. Staf barber bisa langsung menerima pembayaran, baik tunai maupun non-tunai, sehingga pelanggan tidak perlu antre di kasir terpisah. Antarmuka yang intuitif membuat staf tidak perlu lagi mengikuti pelatihan panjang. Setiap transaksi langsung tercatat secara otomatis ke dalam laporan keuangan, sehingga Rizky tidak lagi repot mencocokkan catatan manual dengan transaksi harian. Ditambah lagi, fitur antrian TV membuat pelanggan bisa dengan mudah mengetahui giliran mereka tanpa harus bertanya, sementara staf tidak perlu sibuk mengatur antrian secara manual.
Hasilnya, efisiensi terasa nyata. Rizky mampu menghemat sekitar Rp250.000 per bulan hanya dari biaya kasir tambahan. Staf juga lebih produktif karena tidak perlu menghabiskan waktu mempelajari sistem yang rumit. Proses pembayaran menjadi lebih cepat dan transparan, membuat pelanggan lebih puas. Laporan keuangan pun lebih akurat sehingga Rizky bisa mengambil keputusan bisnis dengan lebih percaya diri. “Sekarang semua staf bisa pakai Broky dengan mudah, saya bisa hemat biaya, dan pelanggan jadi lebih betah. Bonusnya, saya bisa beli kopi susu tiap bulan dari hasil hemat itu,” candanya.
Bagi pemilik barbershop atau salon kecil, Broky adalah solusi praktis untuk masalah kasir yang mahal dan rumit. Dengan biaya terjangkau, fitur yang relevan, dan sistem yang mudah digunakan, Broky membantu menghemat waktu, uang, dan tenaga, tanpa harus mengorbankan kualitas layanan. Jika Anda ingin mencoba sendiri, Broky menawarkan uji coba gratis selama 7 hari. Siapa tahu, bisnis Anda bisa merasakan perubahan positif seperti yang dialami Fade & Co.
